PendetaSaifuddin Ibrahim. ©Youtube/Saifuddin Ibrahim Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya masih pasif terkait kasus yang menjerat Pendeta Saifuddin Ibrahim. Diketahui, ia ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus ujaran kebencian dan SARA atau meminta menghapus 300 ayat Alquran.
Pada5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis empat tahun penjara. Pada 2018, Saifuddin Ibrahim pernah dipenjara empat tahun karena menuding Nabi Muhammad SAW sebagai raja cabul karena mempunyai banyak istri. Tudingan itu ditulis Saifuddin di akun Facebooknya. Kini dia ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto mengatakan, sebelum ucapannya yang diduga berisi ujaran kebencian viral di masyarakat, Saifuddin Ibarhim telah mempersiapkan pergi ke luar negeri.. Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait
Bukanmasalah urusan penistaan agamanya!," ujar Saifuddin Ibrahim menegaskan pendapatnya. "Kalau ngomong penistaan itu, itu pemimpin agama kamu yang 1400 tahun yang lalu (Muhammad SAW), itu yang harus ditangkap!" ujar Saifuddin Ibrahim melanjutkan. "Karena dia (Muhammad) berkata bahwa nanti di akhirat dia akan menikah dengan Maria ibu
RitaWibowo, istri mendiang Abi Cancer, mengatakan, sebelum meninggal pemeran Wiro Sableng di sinetron Wiro Sableng itu sempat menyampaikan pesan. "Dia (mendiang Abi Cancer) cuma bilang jaga mama dan anak-anak," kata Rita Wibowo saat dihubungi lewat telepon, Senin (23/3/2020) pagi.
TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar duka datang dari Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Hj St Rabihah Siddik, istri mendiang KH Djamaluddin Amien meninggal dunia, Minggu (12/6/2022) malam. St Rabihah tutup usia pada pukul 23.50 Wita di kediamannya Jalan Talasalapang, Minggu (12/6/2022) malam. "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
. PALEMBANG-Saefudin Ali 60 tahun, langsung menarik napas panjang saat mendapat kabar pemerintah Indonesia membatalkan keberangkatan haji tahun 2020. Betapa tidak, warga kelurahan 3 Ilir Palembang ini telah menunggu selama 10 tahun. Ia tberharap bisa segera menginjakkan kaki di tanah suci. "Sebenarnya sudah dikasih tahu sama pihak travel, kita disuruh nunggu keputusan dari pemerintah. Tapi tetap saja saya pribadi berharap bisa segera berangkat haji tahun ini," ujarnya saat diwawancarai Selasa 2/6/2020. Kesedihan pria paruh baya yang kerap disapa Udin ini juga dikarenakan ia teringat pada almarhumah sang istri yang meninggal dunia sekitar 4 tahun lalu. Udin bercerita, semasa hidup istrinya begitu ingin beribadah ke tanah suci. Apalagi semasa muda, mereka mencari nafkah untuk menghidupi 4 orang anaknya dengan cara berdagang kopi dan gorengan di pasar pagi Lemabang. Pekerjaan itu terus dilakukan kurang hingga anak-anaknya mulai ketiganya tamat SMA. "Setelah itu mereka mulai cari kerja, Alhamdulillah pekerjaannya lumayan bagus. Mereka yang sekarang menafkahi masa tua saya termasuk dengan memberangkatkan haji." "Tapi istri saya lebih dulu dipanggil Tuhan. Jadi hanya saya yang berangkat," ujarnya. Dalam mempersiapkan rencana keberangkatan hajinya, Udin juga sudah melakukan manasik haji sekitar 5 kali. Ada yang dilakukan oleh travel namun ada juga yang dilakukan atas inisiatifnya sendiri. "Ya kalau ditunda tahun ini, mau tidak mau berangkatnya tahun depan. Semoga saja nanti tidak ada lagi halangan," ujarnya. Udin tak sendiri, ada calon jemaah haji di Sumsel yang batal berangkat di tahun ini.
Ilustrasi mendekap Al Quran. Foto ShutterstockSaifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses alias Abraham Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimMenko Polhukam Mahfud MD saat memberikan sambutan pada acara ramah taman Gubernur dan Forkopimda Provinsi Bengkulu. Foto Humas Kemenko PolhukamMenistakan Agama dan Bikin GaduhMahfud mengatakan yang disampaikan Saifuddin merupakan penistaan agama. Sebab ajaran pokok dalam Islam adalah kita jaga kerukunan umat beragama kita. Kita tidak akan melarang orang berbicara, tapi jangan memprovokasi hal-hal yang MDSosok Saifuddin Ibrahim Temperamental
TripFoumi Enfo â Une femme indienne est dĂ©cĂ©dĂ©e au moment mĂȘme de la cĂ©lĂ©bration de son mariage. Les parents des deux fiancĂ©s ont conjointement dĂ©cidĂ© que la dĂ©funte serait remplacĂ©e par sa sĆur, pour Ă©pouser le mariĂ©, a rapportĂ© lâagence Indy 100 ce jeudi 3 juin. RĂ©pondant au nom de Surbhi, la jeune mariĂ©e a succombĂ© Ă une crise cardiaque au cours de lâĂ©vĂ©nement, selon les rapports mĂ©dicaux. Un mĂ©decin venant dâun village voisin a Ă©tĂ© dĂ©pĂȘchĂ© sur les lieux, mais Ă©tait incapable de la sauver et elle a Ă©tĂ© dĂ©clarĂ©e morte. Au lieu dâannuler le mariage, les deux familles ont dĂ©cidĂ© quâelle devait ĂȘtre remplacĂ©e par sa jeune soeur Nisha. Alors que les festivitĂ©s reprenaient, le corps de Surbhi Ă©tait dans une piĂšce voisine. Elle a Ă©tĂ© plus tard incinĂ©rĂ©e. Le frĂšre Saurabh de Surbhi a dĂ©clarĂ© Ă Mailonline il est difficile de croire quâun cadavre Ă©tait dans lâautre chambre â et une mariĂ©e Ă©tait en train dâĂȘtre prĂ©parĂ©e dans la suivante. Nous ne savions pas quoi faire dans la situation », a-t-il dĂ©clarĂ© dans une dĂ©claration distincte Ă lâIndy. Selon ce quâa rapportĂ© Indy, les parents des deux fiancĂ©s se sont exprimĂ©s pour dire que câest pour la premiĂšre fois quâils vivent de pareille scĂšne ; dâune part le chagrin que porte le dĂ©cĂšs de la fiancĂ©e dĂ©cĂ©dĂ©e et le bonheur du mariage qui nâa pas Ă©tĂ© gĂąchĂ© malgrĂ© tout.
- Nama Saifuddin Ibrahim muncul dalam perbincangan warganet karena pernyataan kontroversialnya soal 300 ayat Alquran. Saifuddin, dalam tayangan yang viral itu, meminta Menteri Agama Menag menghapus 300 ayat di dalam Alquran yang dicetak di Indonesia.âTiga ratus ayat [di Alquran] yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama, itu di-skip, atau direvisi, atau dihapuskan dari Al Qurâan Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,â kata Saifuddin dalam videonya yang ini, video itu tidak lagi ditemukan di akun Youtube pribadi Saifuddin Ibrahim, tetapi rekamannya telah tersebar di berbagai media sosial, misalnya Twitter dan Tindak Pidana Siber Dittipidsiber Bareskrim Polri bakal melakukan pendalaman terkait video viral tersebut.âPolri khususnya Direktorat Siber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut,â kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, dikutip Antara Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Menkopolhukam Mahfud MD juga angkat biacara terkait video Pendeta Saifudin Ibrahim. Mahfud meminta Polri menyelidiki tayangan video seorang pria bernama Saifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat di Al-Quran karena menimbulkan Mahfud, pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim dalam tayangan video itu meresahkan dan berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.âItu bikin gaduh dan bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu, saya minta kepolisian segera menyelidiki itu, dan kalau bisa segera ditutup akunnya karena kabarnya belum ditutup sampai sekarang,â kata Mahfud di kanal Youtube Kemenko Polhukam di Jakarta, Rabu 16/3/2022.Ia lanjut berpesan kepada masyarakat siapa pun bebas untuk mengungkapkan pikirannya dan berpendapat di muka umum, tetapi pernyataannya jangan sampai memicu kegaduhan, provokatif, dan menistakan agama. Profil Pendeta Saifudin Ibrahim Saifudin Ibrahim, juga dikenal sebagai Pendeta Abraham Ben Moses. Dulunya, ia beragama Islam dan berpindah ke Kristen pada Ibrahim lahir 26 Oktober 1965 dan banyak menghabiskan masa kanak-kanan dan remaja di Bima, Nusa Tenggara Barat NTB. Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas SMA, Saifuddin Ibrahim melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah terlahir dari keluarga muslim taat. Kabarnya, ayah Saifudin juga seorang guru agama Islam. Sang paman juga disebut sebagai tokoh dan pendiri organisasi masyarakat ormas Muhammadiyah di juga masuk di Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama, yang banyak mengkaji agama Islam dan agama kuliah, Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar di Al-Zaytun yang berlokasi Haurgeulis Indramayu, salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang, dan memiliki masjid yang bisa menampung pindah ke Kristen, Saifudin kemudian mengubah nama menjadi Pendeta Abraham Ben Moses. Dia juga menikahi putri tokoh Jepara dan dikaruniai 4 anak. Pada 5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis 4 tahun juga Polri Selidiki Video Saifuddin Ibrahim Minta Hapus 300 Ayat Alquran Mahfud Minta Polisi Tindak Video yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran - Sosial Budaya Penulis Dipna Videlia PutsanraEditor Addi M Idhom
Abraham Ben Moses atau dikenal Pendeta Saifudin Ibrahim sedang menjadi sorotan publik di Indonesia beberapa belakangan itu seusai Pendeta Saifudin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur' itu mendapatkan banyak kecaman dari berbagai masyarakat. Salah satunya datang dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Menko Polhukam Mahfud laporan pun dilayangkan di Bareskrim Polri buntut pernyataan Saifudin. Kini, Pendeta Saifudin menyandang status tersangka atas dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA. Saat ini, Saifudin diduga berada di Amerika Serikat. Polri pun berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait guna melacak keberadaan Saifudin mulai dari Imigrasi hingga FBI. Lihat Sumber Artikel di Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan
JAKARTA â Saifuddin Ibrahim adalah seorang pendeta yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965. Ia memiliki nama lain Abraham Ben Moses. Setelah lulus dari SMA di Bima, Saifuddin Ibrahim melanjutkan kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta UMS. Ia mengambil jurusan Perbandingan Agama. Selepas dari UMS, Saifuddin Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok, Jawa Barat. Lalu pada 1999 Saifuddin Ibrahim mengajar di NII Al Zaytun Panji Gumilang di Indramayu. Lalu mengajar di Ponpes Al-Zaytun yang bertempat di Haurgeulis Indramayu di bawah asuhan Syaikh AS Panji Gumilang 1999. Tahun 2006, Saifuddin Ibrahim kemudian memeluk agama Kristen. Setelahnya, ia bertekad menjadi penginjil dan hamba Tuhan di Adonai Yeshua Hamashiach. Dalam video di kanal YouTube Kesaksian Segala Bangsa, dengan judul âMengapa Saya Tinggalkan Agamakuâ, Saifuddin Ibrahim bercerita bahwa keputusannya masuk Kristen adalah kemurahan Tuhan. Credit Image YTSaifuddin Ibrahim Walau Saifuddin Ibrahim harus menanggung sejumlah konsekuensi, di antaranya bercerai dengan istri dan kehilangan beberapa aset. Saifuddin Ibrahim juga menegaskan alasannya memilih Kristen adalah karena dalam agama Kristen tidak diajarkan membunuh siapa pun, sedangkan menurutnya, dalam Alquran diajarkan membunuh musuh-musuh di luar Islam. Hanya Saifuddin Ibrahim sendiri dalam keluarganya yang berpindah agama. Istri dan anaknya tetap teguh berpegang dalam ajaran Islam, dan tak berapa lama, meninggal sebagai pemeluk Islam yang taat. Permintaannya yang viral meminta Menag menghapus 300 Ayat dalam Alquran berbuntut panjang, meski begitu, Saifuddin Ibrahim mengaku dalam video youtubenya melakukan âiniâ demi membela orang-orang minoritas. Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan alasan permintaan itu karena terdapat 300 ayat di Al-Qurâan yang ia sebut itu dapat memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama. Aksinya itu direspon dengan tegas oleh Menko Polhukam Mahfud Md, Mahfud Md menjelaskan bahwa aksi yang telah dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim telah membuat gaduh antarumat. Mahfud lantas menyinggung Undang-Undang UU Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama telah diperbarui menjadi UU No 5 Tahun 1969. Mahfud Md mengatakan UU tersebut bisa dijadikan sebagai dasar untuk memproses Saifuddin lantaran dalam ajaran pokok Islam, ayat Alquran sebanyak tidak boleh ada yang dikurangi.
istri saifuddin ibrahim meninggal