1 Introduction: MGID Group together with its Affiliates (“MGID”, “we”, “us”, or “our”), recognizes the importance of your privacy. This policy governs only MGID Group including affiliates, subsidiaries to use and disclosure of information we collect when users elect to use the MGID widget, visit a publisher web site that 1 Aristoteles (382 – 322 S.M) murid Plato, mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Dia juga berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala benda. 2. Programedukasi---3 dari program politik etis yaitu irigasi, transmigrasi, dan edukasi---dalam politik etis Hindia Bekanda ini beriringkan dengan kemunculan artikel Een Eereschuld (Utang Kehormatan) yang dimuat dalam majalah De Gids tahun 1899 dan ditulis C. Th van Deventer, telah mendorong lahirnya Politik Etis atau Politik Balas Budi yang Yangdimaksud dengan pengajaran sejarah lokal dalam tulisan ini ialahmerupakan bagian dari proses belajar di lingkungan pendidikan formal, sasaran utamanya tentunya adalah keberhasilan proses itu sendiri dalam mencapai tujuan yang telah HistoriografiKolonial. Historiografi Kolonial – Pada kesempatan sebelumnya, freedomsiana membagikan informasi tentang historiografi tradisional yang dibahas secara lengkap beserta tujuan, ciri-ciri dan historiografi pada masa Hindu-Buddha, serta Islam. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan menbahas jenis historiografi lainnya, yaitu PengertianInterpretasi Menurut Para Ahli. Menurut Kaelan (1998) interpretasi adalah suatu seni yang menggambarkan komunikasi secara tidak langsung, akan tetapi komunikasi tersebut bisa dengan mudah dipahami. Interpretasi sangat berkaitan dengan jangkauan yang harus dicapai oleh subjek dan pada waktu yang bersamaan juga . - Historiografi merupakan penulisan sejarah. Berdasarkan periodenya, historiografi terbagi menjadi tiga jenis yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut soal historiografi. Sejarah Historiografi Kuntowijoyo dalam Pengantar Ilmu Sejarah 2011, menyebutkan bahwa penulisan sejarah pertama kali ditemukan di Yunani. Namun, penulisannya belum dalam bentuk cerita sejarah melainkan masih dalam bentuk puisi. Tulisan itu ditulis oleh Homer yang menceritakan mengenai Perang Troya tahun 1200 SM. Akan tetapi, penulisan sejarah pertama yang ditulis dalam bentuk cerita dan dibuat secara objektif, ialah karya Herodotus berjudul The History of Herodotus. Karya itu berisi mengenai peristiwa perang antara Yunani dan Persia yang terjadi pada tahun 478 SM. Pada perjalanan selanjutnya, historiografi terus berkembang di peradaban Eropa hingga sampai ke Indonesia. Jenis-Jenis Historiografi Historiografi Tradisional Sugeng Priyadi dalam Historiografi Indonesia 201517, menjelaskan bahwa historiografi tradisional adalah karya bersama masyarakat terhadap eksistensinya sebagai identitas dan sekaligus solidaritas. Sementara Agus Mulyana dan Darmiasti dalam Historiografi di Indonesia 2009 34-38, menyebutkan bahwa ciri-ciri historiografi tradisional yaitu region–sentries atau kedaerahan, cenderung mengabaikan unsur fakta, adanya kepercayaan tentang kekuatan sakti, percaya sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu, dan religio sentris atau spiritual. Contoh dari historiografi tradisional dapat dilihat dari babad dan hikayat. Dikutip dari Ensiklopedia Nasional Indonesia 1989, babad merupakan nama yang digunakan di buku cerita sejarah atau kronik dalam tradisi penulisan sejarah suku bangsa. Biasanya, penulis babad merupakan seorang pujangga-pujangga keraton. Sedangkan hikayat merupakan kesusastraan Melayu yang keseluruhan ceritanya didominasi oleh karya-karya yang bernuansa Islam. Sebagian besar hikayat mengisahkan mengenai kehebatan serta kepahlawanan tokoh-tokoh besar. Historiografi Kolonial Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah bangsa-bangsa asing di Indonesia. Sugeng Priyadi menyebutkan bahwa historiografi ini sebagai salah satu warisan historiografi yang tidak dapat diabaikan. Nursam dalam Membuka Pintu bagi Masa Depan Biografi Sartono Kartodirdjo 2008, historiografi kolonial menempatkan orang-orang Belanda sebagai pelaku utama atau sejarah orang Belanda di Indonesia sehingga muncul istilah-istilah Nederlandosentrisme atau Belandasentrisme. Sementara Mohammad Ali dalam Historiografi Indonesia Sebuah Pengantar 1995 menyebutkan historiografi kolonial ditulis oleh sejarawan atau orang-orang pemerintah kolonial yang intinya bahwa yang membuat adalah orang barat. Pembuatan historiografi ini dimaksudkan sebagai bahan laporan pada pemerintah kerajaan Belanda guna menjadi rujukan untuk menentukan kebijakan pada daerah kolonial. Beberapa contoh historiografi kolonial, yaitu Indonesian Trade and Society karya Van Leur, Indonesian Sociological Studies karya Schrieke, dan Indonesian Society in Transition karya Wertheim. Historiografi Modern Historiografi modern muncul setelah adanya historiografi nasional. Historiografi ini diresmikan pada tahun 1957 bertepatan dengan pelaksanaan "Seminar Nasional Sejarah Pertama di Yogyakarta". Hal yang menyebabkan historiografi ini dikatakan modern, karena mengarah kepada studi sejarah kritis. Kuntowijoyo menyebutkan historiografi baru Modern penting dalam penulisan sejarah di Indonesia, karena menulis dan merekonstruksi masa lalu digunakan untuk menjelaskan masa kini dan merancang masa depan. Sehingga, historiografi modern lebih mengedepankan metode dan teori sejarah. Contoh dari historiografi modern yang terkenal dan masih menjadi rujukan hingga saat ini ialah buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid I – juga Tokoh Sejarah Kejayaan Islam Bidang Keahlian, Karya, & Penemuannya Sejarah Politik Etis Tujuan, Tokoh, Isi, & Dampak Balas Budi Kapan Boedi Oetomo Didirikan, Latar Belakang Sejarah, & Tujuannya? - Sosial Budaya Kontributor Alhidayath ParinduriPenulis Alhidayath ParinduriEditor Alexander Haryanto Connection timed out Error code 522 2023-06-13 140738 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ae5eb788728a1 • Your IP • Performance & security by Cloudflare - Dalam pembelajaran metode penelitian ilmu sejarah, sering dikenal istilah historiografi. Lantas, apa pengertian historiografi, dan apa saja langkah-langkah dalam penelitian sejarah?Menurut J. Bank dalam Ilmu Sejarah dan Historiografi Arah dan Perspektif 1985, sejarah merupakan semua kejadian atau peristiwa masa lalu, yang bertujuan untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan Sidi Gazalba, dikutip dari buku Ilmu Sejarah Metode dan Praktik 2020karya Aditia Muara Padiatra mendefinisikan sejarah sebagai gambaran masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Dari sinilah diperlukan historiografi yang harus melalui langkah-langkah penelitian sejarah. Apa Itu Historiografi? Secara garis besar, historiografi dapat diartikan sebagai hasil atau karya penulisan sejarah. Daliman dalam buku Metode Penelitian Sejarah 2012 menyebutkan bahwa historiografi merupakan sarana mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian yang diungkap, diuji verifikasi, dan diinterpretasi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa peristiwa sejarah memerlukan penelitian sebelum disajikan dalam bentuk historiografi. Oleh karena itu, Mona Lohanda melalui buku Membaca Sumber Menulis Sejarah 2011 menuturkan bahwa riset penelitian dan penulisan adalah dua sisi mata uang yang tidak akan mungkin dapat dilepaskan satu sama lain. Selain itu, penulisan menjadi penentu kebrehasilan seorang sejarawan. Langkah-langkah Penelitian Sejarah Historiografi atau penulisan sejarah dapat dihasilkan melalui penelitian sejarah. Sama halnya dengan penelitian ilmiah lain, penelitian sejarah juga memiliki tahapan metode penelitian. Kuntowijoyo dalam Pengantar Ilmu Sejarah 2010 menjelaskan bahwa penelitian sejarah mempunyai 5 tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik pengumpulan sumber, verifikasi kritik sumber, interpretasi, dan penulisan. Ada beberapa sejarawan yang menyatakan bahwa terdapat 4 tahapan penelitian sejarah yaitu heuristik pengumpulan sumber, verifikasi kritik sumber, interpretasi, dan penulisan. Dua pendapat tersebut sebenarnya sama, hanya di bagian masuk tidaknya pemilihan topik dalam tahapan penelitian sejarah. 1. Pemilihan TopikPemilihan topik menjadi urutan pertama dalam penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo dikarenakan topik yang akan dijadikan penelitian sejarah itu cukup banyak sehingga penting bagi sejarawan untuk menentukan topik terlebih dahulu. Menurutnya, dalam memilih topik penelitian sejarah, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal yaitu kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Kedekatan emosional dapat dikatakan sebagai kaitannya topik tersebut dengan sejarawan, misalnya menentukan topik berdasarkan daerah asal. Sedangkan kedekatan intelektual dapat dikatakan pemahaman gagasan/ide sejarawan terkait dengan topik yang dipilih. 2. Heuristik Pengumpulan SumberHeuristik pengumpulan sumber merupakan tahapan yang cukup penting untuk mewujudkan keberhasilan penelitian sejarah. Pada tahap ini, biasanya kemampuan teoritik yang bersifat deduktif-spekulatif dari seorang sejarawan akan diuji. Apabila dalam tahap ini sejarawan mampu mendapatkan sumber yang relevan, maka akan lebih memudahkan sejarawan untuk memasuki tahap-tahap berikutnya. Setelah sejarawan berhasil mengumpulkan sumber yang relevan untuk penelitiannya, maka verifikasi kritik sumber merupakan langkah yang ditempuh selanjutnya. Pada dasarnya verifikasi adalah kegiatan penyeleksian terhadap sumber-sumber yang diperoleh. Didik Pradjoko dan kawan-kawan dalam Modul I Sejarah Indonesia Hibah Modul Pengajaran, Content Development Tema B1 2001 menjelaskan bahwa verifikasi kritik sumber dibagi menjadi dua, yaitu kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern atau autentisitas merupakan penyeleksian terhadap keaslian sebuah dokumen, meliputi kertas, tinta, gaya tulisan, bahasa, huruf, dan semua penampilan luar. Sedangkan kritik intern atau kredibilitas merupakan penyeleksian terhadap kebenaran isi dokumen. Baca juga Apa Saja Pengertian dan Definisi Ilmu Sejarah Menurut Para Ahli? Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat dan Bentuknya, Apa Saja? Sejarah Kerajaan Singasari Kisah Ken Arok Hingga Raja Kertanegara 3. Interpretasi PenafsiranSetelah dilakukan kritik terhadap sumber sejarawan akan memasuki tahap interpretasi penafsiran. Tahap ini menjadi penting karena merupakan tahap akhir yang ditempuh sebelum melakukan penulisan. Pada tahap ini, sumber sejarah yang telah berhasil dikritik dan telah pasti dijadikan sebagai bahan untuk penulisan sejarah akan ditafsirkan. Tahap penafsiran ini dapat dikatakan sebagai pemberian makna analisis serta menyatukan sintesis fakta-fakta yang telah diperoleh sebelumnya. Dalam intepretasi ini juga terjadi proses imajinasi sejarah. Kuntowijoyo berpendapat bahwa seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu. Apabila dalam diri sejarawan telah terdapat imajinasi maka lebih mudah baginya untuk dapat merangkai fakta-fakta tersebut. Oleh karena itu, Kuntowijoyo menekankan pentingnya imajinasi sejarah dalam penelitian dan penulisan sejarah. Namun, satu hal yang harus dipahami ialah imajinasi ini memiliki batasan sesuai dengan fakta. Hal tersebut dimaksudkan agar tulisan sejarah yang dihasilkan bisa dipertanggungjawabkan objektivitasnya. 4. Historiografi PenulisanSetelah 4 tahapan awal telah ditempuh, maka sejarawan telah siap untuk melakukan historiografi penulisan sejarah. Dalam proses penulisan ini, kemampuan sejarawan atas teori dan metodologi akan berpengaruh terhadap historiografi yang dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa historiografi yang dihasilkan akan menunjukkan eksistensi dari sejarawan. Ketika tahap ini telah diselesaikan, maka karya sejarah pun dapat dinikmati oleh khalayak. - Sosial Budaya Kontributor Alhidayath ParinduriPenulis Alhidayath ParinduriEditor Iswara N Raditya Historiografi Pengertian, Macam dan Contohnya – Pada pembahasan kali ini Seputar Pengetahuan akan menjelaskan tentang Historiografi. Historiografi merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan proses penulisan sejarah yang seringkali dilakukan oleh sastrawan atau pujangga. Selain definisinya, kami juga akan mengulas tentang macam-macam dan contoh historiografi. Untuk lebih detailnya silakan simak pembahasan berikut ini. Pengertian Historiografi Historiografi merupakan sebuah kajian tentang metode sejarawan dalam mengembangkan sejarah sebagai disiplin akademis dan secara luas. Definisi historiografi yang lain yaitu setiap karya sejarah tentang topik tertentu. Tujuan historiografi yaitu untuk menulis peristiwa di masa lalu secara kronologis dan sistematis. Kata Historilogi tersusun dari kata History yang artinya sejarah dan graph yang artinya tulisan. Sehingga bisa dikatakan bahwa definisi historiografi yaitu tulisan sejarah baik yang memiliki sidat ilmiah problem oriented ataupun yang tidak ilmiah no problem oriented. Problem oriented yaitu karya sejarah yang ditulis dan bersifat ilmiah dan berorientasi terhadap pemecahan masalah yang penulisannnya memakai seperangkat metode penelitian. Lalu no problem oriented yaitu karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi terhadap pemecahan masalah dan ditulis secara naratif, serta tidak memakai metode penelitian. Definisi historiografi menurut para ahli, salah satunya Louis Gottschalk . Menurut Louis Gottschalk mendefinisikan historiografi adalah bentuk publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan mengenai peristiwa atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau. Macam-Macam Historiografi Menurut pembagian waktu, terdapat 3 jenis historiografi yakni historiografi tradisional, historiografi kolonial, historiografi modern. Historiografi Tradisional Historiografi Tradisional merupakan penulisan sejarah yang seringkali dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Ciri-Ciri Historiografi Tradisional Menurut pembagian waktunya, historiografi tradisional dibedakan menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam. Ciri-ciri historiografi masa Hindu/Buddha antara lain Karya yang dibuat dalam bentuk terjemahan dari naskah-naskah dari India. Memiliki sifat religiomagis. Memiliki sifat sentris. Contoh historiografi masa Hindu-Buddha adalah kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dan lainnya. Ciri-ciri historiografi masa Islam antara lain yakni Berisikan unsur mitos Telah mengenal unsur kronologi Memiliki sifat etnosentris. Contoh historiografi masa Islam antara lain adalah Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Aceh, Babad Demak, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti. Historiografi Kolonial Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial. Penulisan historiografi kolonial berfokus terhadap kehidupan warga Belanda Eropa di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan ditulisnya adalah sebagai penguat kedudukan mereka di Indonesia. Ciri-Ciri Historiografi Masa Kolonial Ciri-ciri dari historiografi masa kolonial antara lain yaitu Neerlandosentrisme atau Eropasentrisme Memiliki sifat mitologis Memiliki sifat subjektif Memiliki sifat diskriminatif Mengabaikan sumber lokal Mengandung tentang sejarah orang-orang besar. Contoh Historiografi Kolonial Contoh historiografi pada masa kolonial antara lain Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi karta Eijkman dan Stapel; Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp; Geschiedenis van den Indischen Archipel karya Vlekke. Historiografi Modern Historiografi modern ini terciptak karena tuntunan ketepatan teknik untuk memperoleh fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapatkan dengan cara menetapkan metode penelitian, menggunakan ilmu-ilmu bantu, terdapatnya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. Masa ini diawali dengan munculnya studi sejarah kritis yang memakai prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. Historiografi berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi saat ini telah semakin objektif dan kritis terhadap sebuah peristiwa sejarah. Ciri-Ciri Historiografi Modern Ciri-ciri historiografi modern antara lain yakni Memiliki sifat metodologis, sejarawan diharuskan memakai kaidah-kaidah ilmiah. Memiliki sifat kritis historis, yaitu dalam penelitian sejarah memakai pendekatan multidimensional. Merupakan suatu kritis terhadap historiografi nasional, lahir sebagai kritis atas historiografi nasional yang beranggapan mempunyai kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan ke Indonesia. Timbulnya peran-peran rakyat kecil. Contoh Historiografi Modern Contoh historiografi modern antara lain yaitu Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson. Kelebihan dan Kekurangan Historiografi Modern Kelebihan Historiografi modern antara lain yakni Mengubah pandangan religiomagis dan kosmologis menjadi pandangan yang bersifat ilmiah. Memakai penulisan sejarah kritis Memakai pendekatan multidimensi Memakai dinamika masyarakat Indonesia dan seluruh aspek kehidupan Kekurangan Historiografi Modern antara lain yakni Belum bisa menjelaskan sejarah dengan maksimal. Cenderung kurang fleksibel karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah. Belum tentu bertujuan untuk peningkatan rasa nasionalisme, kadang-kadang hanya berfokus untuk tujuan akademis. Demikianlah telah dijelaskan tentang Historiografi Pengertian, Macam dan Contohnya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya. Historiografi merupakan suatu kajian mengenai metode sejarawan didalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis dan dengan secara luas, historiografi merupakan tiap-tiap karya sejarah mengenai topik tertentu. Tujuan dari historiologi yaitu untuk dapat menulis kejadian atau peristiwa pada masa lampau dengan secara kronologis dan sistematis. Historiografi tersebut terdiri dari kata history yang memiliki arti sejarah dan juga graph yang memiliki arti tulisan. Jadi dapat diartikan bahwa pengertian Historiografi merupakan sebuah tulisan sejarah baik itu yang bersifat ilmiah problem oriented ataupun juga yang tidak ilmiah no problem oriented. Historiografi merupakan bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari hasil-hasil dari tulisan atau karya sejarah dari generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. Dengan ilmu historiografi akan dibahas hasil-hasil dari penulisan sejarah, dari sejak manusia menghasilkan suatu karya sejarah bagaimanapun sederhana bentuknya, seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan sebagainya sampai pada karya sejarah modern. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Inilah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Dari Dahulu Hingga Sekarang Tujuan dan Fungsi Historiografi Tujuan Historiografi Tujuan Historiografi merupakan Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademi. ada beberapa tujuan historiografi sebagai berikut Untuk mengkaitkan masa lalu dan sekarang dan arsitektur yang terbentuk pada masa kini bukanlah hal yang terpisah dari arsitektur masa dulu. Untuk memahami latar belakang terbentuknya artefak atau pengaruh yang membentuk artefak-artefak tersebut. Bermanfaat bagi peneliti dan pembuat karya ilmiah. Bermanfaat bagi arsitek untuk menambah inspirasi dalam merancang. Untuk menulis kejadian pada masa lampau sejarah secara kronologis dan sistematis Fungsi Historiografi Fungsi Genetis – fungsi Genetis untuk mengungkapkan bagaimana asal usul dari sebuah peristiwa. Fungsi ini terlihat pada sejumlah penulisan sejarah seperti Babad Tanah Jawi, Sejarah Melayu, dan Prasasti Kutai. Fungsi Didaktis – Fungsi Didaktis merupakan fungsi yang mendidik artinya dalam karya-karya sejarah banyak memuatpelajaran, hikmah dan suri teladan yang penting bagi para pembacanya. Fungsi Pragmatis – fungsi yang berkaitan dengan upaya untuk melegitimasi suatu kekuasaan agar terlihat kuat dan berwibawa. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah NU Nahdlatul Ulama di Nusantara Ayok Sinau Jenis dan Macam Historiografi Historigrafi terbentuk dari dua akar kata yaitu history yang artinya sejarah dan graph yang artinya tulisan. Jadi historiografi adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah problem oriented maupun yang tidak no problem oriented. Problem oriented merupakan karya sejarah ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepaada pemecahan masalah problem solving, yaang tentu saja penulisannya menggunakan seperangkat metode penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan no problem oriented adalah karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi kepada pemecahan maasalah dan ditulis secara naratif, dan juga tidak menggunakan metode penelitian . Historiografi Tradisional Historiografi Tradisional adalah penulisan sejarah yang biasanya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Corak penulisan sejarah yang banyak sekali ditulis oleh para pujangga kraton, karya-karya mereka bertujuan untuk melegitimasi kedudukan raja. Historiografi pada masa ini memiliki ciri-ciri magis, bersifat sakral, religius, menekankan kultus, dewa raja dan mitologi, etnosentrisme, bersifat anakronisme, dan berfungsi sosial psikologis untuk memberi kohesi pada suaatu masyarakat tentang kebenaran-kebenaran kedudukan suatu dinasti. babad, sajarah, serat kanda, carita, wawacan, hikayat, sejarah, salsilah, tutur, cerita-cerita manurung . Karakteristik dan Sifat Tradisional Bersifat istana atauu kraton sentris, yang mengungkapkan kehidupan keluarga istana atau keraton, dan ironisnya rakyat jelata tidak mendapat bagian tempat didalamnya, dengan alasan rakyat jelaata dianggap a-historis. Bersifat Religio-magis, seorang raja ditulis sebagaai manusia yang mempunyai kelebihan secara batiniah, kekuatan gaib, agar seorang raja mendapat apresiiasi yang luar dapat di mata rakyatnya, patuh, sehingga rakyat takut, dan juga mau melaksanakan perintahnya. Rakyat memandang, raja sebagai perwujudan aatau perwakilan dari Tuhan. Bersifat regio-sentrisme , cerita sejaraah berpusat pada kedudukan sentral raja, sehingga menimbulkan raja-sentrisme. Babad Cirebon, Babad Banten ,Babad Bugis. Ciri Historiografi Tradisional Karya yang dibuat berbentuk terjemahan dari naskah-naskah dari India. Bersifat religiomagis. Bersifat sentris. Bentuk Historiografi Tradisional cerita rakyat Bentuk ini pada dasarnya merupakan suatu proses internalisasi dari pengalaman spiritual manusia tentang kenyataan lalu di ungkapkan melalui kisah sejarah Genealogis Bentuk ini merupakan gambaran mengenai pertautan antara individu dengan yang lain atau suatu generasi dengan generasi berikutnya. Sil silah sangat penting untuk melegitimasikan kedudukan mereka. Kronik. Dalam penulisan ini sudah ada penulisan kesadaran tentang waktu, Namun demikian juga masih di lingkungan kepercayaan yang bersifat kosmosmagis Annals. Sebenarnya bentuk ini merupakan cabang dari kronik hanya saja bentuk annals ini sudah lebih maju dan lebih jelas, Sudah berusaha membeberkan kisah dalam uraian waktu. Logis Kisah yang di ungkapkan mengamdungh mitos, legenda, dongeng, asal usul suatu bangsa, kisah disini merupakan merupakan kisah yang merupakan suatu pembenaran berdasar emosi dan kepercayaan. Supranatural Dalam hal ini kekuatan kekuatan gaib yang tidak bias diterima dengan akal sehat sering terdapat di dalamnya. Karakteristik Historiografi Tradisional Oral tradition Historiografi jenis ini di sampaikan secara lisan, maka tidak dijamin keutuhan redaksionalnya. Anakronistik Dalam menempatkan waktu sering terjadi kesalahan kesalahan, pernyataan waktu dengan fakta sejarah termasuk di dalamnya penggunaan kosa kata penggunaan kata nama dll. Etnosentris Penulisan selalu bersifat kedaerahan, Hanya terpaut pada suku bangsa tertentu. Dan sangat berpusat pada kedaerahan. Contoh Historiografi Tradisional Contoh historiografi masa Hindu-Buddha yaitu ialah kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Negarakertagama, Babad Tanah Jawi, Kitab Pararaton, Babad Arya Tabanan, dan lain-lainnya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Nyi Roro Kidul, Sejarah Penuh Misteri Yang Jarang Diketahui Historiografi Kolonial Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial. Penulisan historiografi kolonial menitik beratkan terhadap kehidupan warga Belanda Eropa di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Karya sejarah yang ditulis pada maasa pemerintahan kolonial berkuasa di Nusantara Indonesia, yaitu dari zaman VOC 1600 sampai masa Pemeritahan Hindia Belanda yang berakhir saat tentara pendudukan Jepang datang di Indonesia 1942. Historiografi kolonial ialah karya tulis sejarah yang ditulis oleh para sejarawan kolonial saat pemerintahan kolonial berkuasa di Nusantara Indonesia. Karakteristik dan Sifat Kolonial Belanda Sentrisme artinya sejarah Indonesia di tulis daari sudut pandang kepentingan orang-orang Belanda yang sedang berkuasa di Nusantara Indonesia pada saat itu. Eropasentrisme, artinya ialah ditulis dari sudut pandang kepentingan orang Belanda, dan juga kepentingan bangsa Eropa pada umumnya. Mitologisasi artinya ialah banyak kejadian yang tidak didasarkan pada kejadian yang sebenarnya. Interpretasi dari jaman kolonial cenderung untuk meembuat mitologisasi dari dominasinya, dengan menyebut perang-perang kolonial sebagai usaha paasifikasi daerah-daerah, yang sesungguhnya mengadakan perlawanan untuk pertahanan maasyarakat juga kebudayaannya. Ciri Historiografi Kolonial Memiliki sifat diskriminatif, mitologis dan subjektif Mengandung hal-hal yang berkenaan dengan sejarah orang-orang besar. Menonjolkan peranan bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politis, ekonomis, dan institusional Berisi perlawanan terhadap pemerintah colonial yang di lakukan oleh pahlawan nasional merupakan ekspresi dan semangat nasionalistis yang berkobar kobar Tokoh tokoh nasional menjadi symbol kenasionalan dan memberi identitas bagi bangsa Indonesia, Jenis sejarah semacam ini perlu di hargai sebagai fungsi sosiopolitik, yaitu membangkitkan semangat nasional Contoh Historiografi Kolonial Contoh Historiografi Kolonial pada masa kolonial antara lain Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp; Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi karta, Geschiedenis van den Indischen Archipel karya Vlekke, dan Eijkman dan Stapel. Historiografi Modern Historiografi modern ini tercipta sebab adanya tuntutan teknik untuk mendapatkan berbagai fakta sejarah. Fakta sejarah diperoleh dengan cara menetapkan metode penelitian, menggunakan ilmu-ilmu bantu, terdapatnya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah secara lisan. Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepaatan teknik dalam mendapatkan fakta sejarah. Fakta sejarah didapatkan melalui penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adaanya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. Suatu periode baru dalam perkembangan historiografi Indonesia dimulai dengaan timbulnya studi sejarah kritis. Dalam penuliisan tentang sejarah kritis dipergunakan prinsip-prinsip metode sejarah. Studi sejaarah kritis juga memerlukan bantuan dari ilmu lain untuk mempertajam analisanya. Ciri Historiografi Modern Berifat metodologis, sejarawan diharuskan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. Bersifat kritis historis, yang mana dalam penelitian sejarah menggunakan pendekatan multidimensional. Suatu kritis terhadap historiografi nasional, lahir sebagai kritis atas historiografi nasional yang beranggapan memiliki kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan ke Indonesia. Munculnya peran-peran rakyat kecil. Kelebihan Historiografi Modern Pandangan religiomagis dan kosmologis diubah menjadi pandangan yang bersifat ilmiah. Menggunakan penulisan sejarah kritis Mengguankan pendekatan multidimensi Menggunakan dinamika masyarakat Indonesia dan seluruh aspek kehidupan Kekurangan Historiografi Modern Belum mampu menjelaskan sejarah secara maksimal. Kurang fleksibel karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah. Belum tentu bertujuan untuk peningkatan rasa nasionalisme, karena terkadang hanya berfokus untuk tujuan yang sifatnya akademis. Contoh Historiografi Modern Dalam perkembangaannya historiografi Indonesia modern, dimulai sekitar tahun 1957, waktu diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia pertama di Yogyakarta. Historiografi modern dianataranya yaitu Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo serta Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sudahkah Anda Tahu Sejarah Musik Manusia Di Bumi? Yuk Simak Historiografi Nasional Tokoh yang berperan dalam mengembangkan historiografi nasional adalah Prof. Dr. Satono Kartodirdjo yang oleh teman-temannya sesama sejarawan dijuluki “Sejarawan Ratu Adil”. Adapun ciri-ciri historiografi Nasional adalah sebagai berikut Hasil penulisan merupakan perbandingan dari berbagi sumber baik itu sumber kolonial maupun sumber lokal. Penulisnya adalah orang-orang akademisi/kritis dalam bidang bahasa, kesusastrraan dan kepurbakalaan. Tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan Negara saja, tetapi lebih pada kemanusiaannya, yaitu kebudayaan. Cara pandang yang digunakan dalam melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan memandang suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya subjektifitas dalam menulisan sejarah. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Biografi Ir. Soekarno Macam Historiografi Tradisional Historigrafi tradisional dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Historiografi Tradisional Kuno Ciri-ciri historiografi tradisional kuno sebagai berikut Merupakan Hasil Terjemahan Kebudayaan Hindu Kitab Ramayana yangh dikarang oleh Walmiki merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari penyebaran agama Hindu-Budha dari India yang sampai ke Indonesia. Akibat lain yang ditimbulkan adalah munculnya pengaruh hasil-hasil kebudayaan yang bisa dilihat dengan banyaknya kitab-kitab dari India yang diterjemahkan dalam bahasa setempat Jawa Kuno seperti kitab Mahabarata dan Ramayana. Bersifat Religiomagis Karya-karya historiografi yang dihasilkan didominasi oleh unsur kepercayaan. Hal ini bertujuan dalam rangka penyebaran agama. Contohnya adalah Aji Saka, dan Sutasoma Bersifat Kratonsentris Penulisan historiografinya memusatkan perhatian pada sudut pandang kraton. Contohnya kitab Negarakartagama yang menceritakan tentang Ken Arok sebagai raja Kerajaan Singasari sampai kepada pemerintahan Hayam Wuruk dari Kerajaan majapahit. Bertujuan Untuk Menaikkan Martabat Kasta Brahmana Historigrafi yang ditulis umumnya berisi menganai peranan kasta brahmana pada suatu negeri. Contohnya kitab Calon arang yang bercerita tentang seorang brahmana yang bernama Bharada bersama muridnya yang bernama Mpu bahula berhasil membunuh Calon Arang yang telah menyebarkan wabah penyakit di seluruh negeri bawahan Raja Airlangga. Historiografi Tradisional Tengah Historiografi yang dihasil umumnya berupa kidung dengan ciri-ciri sebagai berikut Peristiwanya Terjadi di Luar Kraton Penulisan sejarah kidung sudah memperhatikan kejadian-kejadian yang terjadi di luar lingkungan kraton. Historigrafi ini kidung ditulis dengan tujuan memperingati peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Bersifat Etnosentris Historigrafi ditulis berdasarkan sudut pandang suku atau kebudayaan tertentu. Contonya kidung-kidung yang dihasilkan sebagai hasil penulisan sejarah semuanya berbentuk khas Jawa. Bersifat Naratif Konsepsional Isi historiografi bersifat narasi sehingga ceritanya bersifat subjektif meskipun masih berdasar pada fakta-fakta yang ada. Bersifat Nonofficial Historigrafi ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang norma-norma kebaikan dan kepahlawanan. Historiografi Tradisional Baru Ciri-ciri historiografi tradisional baru adalah sebagai berikut Unsur-unsurnya Bergaya Islam Jawa Mitologis Mitologis akan menjawab pertanyaan bagaimana sesuatu itu dapat terjadi. Dalam kebudayaan Islam sesuatu terjadi karena kekuatan alam yang dipersonifikasikan dengan kedatangan wahyu. Sebagai contoh seorang raja yang tidak diketahui asal usulnya tetapi dapat menjadi raja dikatakan ia mendapatkan wahyu, seperti yang dialami oleh Jaka Tingkir Raja Pajang dan Sutawijaya Raja Mataram Islam Bersifat Kronologi Ceritanya telah disusun berdasarkan urutan waktunya seperti urutan waktu berdirinya kerajaan yang ditulis dalam sebuah babad. Bersifat Etnosetris Ceritanya hanya terjadi pada kalangan, suku atau kebudayaan tertentu. Bersifat Feodalistik Ceritanya berkisar kejadian disekitar kraton sehingga peristiwa yang sama sekali tidak berhubungan dengan kraton tidak disinggung. Hal ini dikarenakan orang-orang yang menulisnya adalah orang yang bekerja pada kraton

apa yang dimaksud dengan historiografi kritis jelaskan