Jumat 12 Desember 2014 - 16:20 WIB Oleh : infocah62
Dalamagama Hindu disebut dengan Dasa Mala. Dasa Mala merupakan salah satu bentuk dari asubha karma atau perbuatan yang tidak baik. Dasa Mala merupakan sumber dari kedursilaan, yaitu bentuk perbuatan yang bertentangan dengan susila, yang cenderung pada kejahatan. Penderitaan bersumber dari kebingungan yang membangkitkan sifat rajah dan tamas.
5 Rela Menolong dan Tabah. Maksud dari poin kelima Dasa Darma Pramuka ini kita sebagai makhluk sosial, harus memiliki jiwa saling tolong menolong antar sesama sehingga tercipta keadaan yang harmonis.. Hal ini harus didasari oleh hati yang ikhlas dalam menolong tidak mengharapkan imbalan ataupun hanya sekedar ingin terlihat baik di mata orang lain.
Penyusunkitab Sarasamuccaya yaitu bhagawan Wararuci, menyatakan sembahnya ke hadapan bhagawan Byasa penyusun kitab Mahabrata atau asta dasa parwa dengan menyatakan: "Adalah seorang;maharsi tidak ada sesuatu apapun yang beliau tidak ketahui; beliau dimuliakan di ketiga dunia ini, dan beliau menghapuskan segala kebodohan yang meyelimuti hati
Koleksi Katalog Perpustakaan Nasional RI: Gedung: Perpustakaan Nasional RI: Institusi: Perpustakaan Nasional RI: Kota: JAKARTA PUSAT: Provinsi: DKI JAKARTA: Kontak
.
KITAB MAHABRATA Kitab MahÄbhÄrata merupakan salah satu ItihÄsa yang terkenal. Kitab MahÄbhÄrata berisi lebih dari sloka. MahÄbhÄrata berarti cerita keluarga besar MahÄbhÄrata memiliki delapan belas bagian yang disebut īamayana! setiap "arwa merupakan buku tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi dengan "arwa yang lain. Kitab MahÄbhÄrata disusunoleh īsi yÄsa. ī Bagian ā Bagian dan Isi Asta Dasa Parwa Kitab Adiparwa merupakan kitab pertama dari seri Astadasaparwa yang menceritakan berbagai kisah yang berna$askan a%aran &indu. Kisah kepahlawanannya dibumbui oleh ilmu sakti dan mitologi. "ada bagian awal yang diceritakan adalah kisah Mahara%a 'aname%aya yang menyelenggarakan upacara pengorbanan ular . pacara yang diselenggarakannya kemudian gagal. ntuk menghibur Sang īa%a! Bagawan esampayana menuturkan sebuah kisah tentang para leluhur Sang īa%a! kemudian beralih kepada cerita pemutaran Mandaragiri! kisahSang *aruda dan para +aga! kisah Bagawan ,homya! kisah para īa%a besar- īayati! Bharata! Santanu. Selain itu kitab Adiparwa %uga menceritakan kisah kelahiran īsi Byasa /penyusun kitab Mahabharataī! kisah masa kecil "andawa dan Korawa! kisah para "andawa mendapatkan ,ropadi sebagai istri mereka atas kemenangan Sang Ar%una! kisah Ar%una yang mengasingkan diri ke hutan kemudian menikah dengan īhitrÄngadÄ! lupi! dan Subadra! serta kisah lahirnya Abimanyu! putera Ar%una dengan Subadra. Kitab merupakan kitab kedua dari seri Astadasaparwa. Kitab Sabhaparwa menceritakan kisah para yang mencari akal untuk melenyapkan para . Atas siasat licik ! menga%ak para "andawa main dadu. 2aruhannya adalah harta! istana! kera%aan! pra%urit! sampai diri mereka sendiri. ,alam permainan yang telah disetel dengan sedemikian rupa tersebut! para "andawa kalah. ,alam kisah tersebut %uga diceritakan bahwa ingin ditelan%angi oleh karena menolak untuk menyerahkan pakaiannya. Atas bantuan Sri ! ,ropadi berhasil diselamatkan. "andawa yang sudah kalah wa%ib untuk menyerahkan segala hartanya! namun berkat pengampunan dari ! para "andawa mendapatkan kebebasannya kembali. 2etapi karena siasat ,uryodana yang licik! per%udian dilakukan sekali lagi. Kali ini taruhannya adalah siapa yang kalah harus keluar dari kera%aannya dan mengasingkan diri ke hutan selama 13 tahun. "ada tahun yang ke415! yang kalah harus hidup dalam penyamaran selama 1 tahun. "ada tahun yang ke416! yang kalah berhak kembali ke kera%aannya. ,alam pertandingan tersebut! para "andawa kalah sehingga terpaksa mereka harus meinggalkan kera%aannya. Kitab merupakan kitab ketiga dari seri Astadasaparwa. Kitab anaparwa menceritakan kisah pengalaman para bersama di tengah hutan. Mereka bertemu dengan īsi ! seorang guru rohani yang menga%arkan a%aran4a%aran kepada "andawa dan ,ropadi! istri mereka. Atas saran īsi Byasa! bertapa di gunung agar memperoleh sen%ata sakti yang kelak digunakan dalam . Kisah Sang Ar%una yang sedang men%alani masa bertapa di gunung &imalaya men%adi inspirasi untuk menulis . Kitab irataparwa merupakan kitab keempat dari seri Astadasaparwa. Kitab ini menceritakan kisah penyamaran para "andawa beserta ,ropadi di Kera%aan irata. īudistira menyamar sebagai seorang ahli agama! Bima menyamar sebagai %uru masak! Ar%una menyamar sebagai guru tari! +akula menyamar sebagai pen%aga kuda! Sahadewa menyamar sebagai pengembala! dan ,ropadi menyamar sebagai penata rias. Kitab dyogaparwa merupakan kitab kelima dari seri Astadasaparwa. Kitab ini menceritakan sikap ,uryodana yang tidak mau mengembalikan kera%aan para "andawa yang telah selesai men%alani masa pengasingan! namun sebaliknya ia menantang mereka untuk berperang. "andawa yang selalu bersabar mengirimkan duta perdamaian ke pihak Korawa! namun usaha mereka tidak membuahkan perdamaian. Sikap para Korawa membuat perang tidak dapat dielakkan. "andawa dan Korawa mempersiapkan kekuatannya dengan mencari bala bantuan dan sekutu keseluruh pelosok Bharatawarsha /India Kunoī. Sri Kresna menga%ukan tawaran kepada "andawa dan Korawa! bahwa di antara mereka boleh meminta satu pilihan- pasukannya atau tenaganya. Melihat tawaran tersebut! "andawa yang diwakili Ar%una menginginkan tenaga Sri Kresnasebagai kusir dan penasihat sedangkan Korawa yang diwakili ,uryodana memilih pasukan Sri Kresna. ,alam kitab ini %uga diceritakan kisah per%alanan Salya 7 8Sang īa%a Madra9 7 menu%u markas "andawa karena memihak mereka! namun di tengah %alan ia disambut dengan baik oleh ,uryodana sehingga Salya mengubah pikirannya dan memihak Korawa karena merasa berhutang kepada ,uryodana. ,uryodana %uga berniat %ahat terhadap Sri Kresna namun karena Sri Kresna bukan manusia biasa!maka usahanya tidak berhasil .Bhis$aparwa Kitab Bhismaparwa merupakan kitab keenam dari seri Astadasaparwa. Kitab ini menceritakan kisah dimulainya pertempuran akbar antara pihak "andawa dan Korawa di sebuah daratan luas yang sangat suci dan keramat bernama Kurukshetra! letaknya di sebelah utara negeri India. Setelah kedua belah pihak sepakat dengan aturan perang! maka kedua belah pihak berkumpul dan memenuhi daratan Kurukshetra! siap untuk berperang. "ihak Korawa dipimpin oleh Bhisma sedangkan pihak "andawa dipimpin oleh ,restadyumna. Sebelum pertempuran berlangsung! Ar%una dilanda keraguan dan kebimbangan setelah ia melihat para saudara dan kerabatnya berkumpul untuk saling membantai. Ar%una tidak tega untuk membunuh para Korawa! yang masih merupakansaudara. Karena Ar%una dilanda oleh berbagai keraguan! Kresna yang berperan sebagai kusir kereta Ar%una mencoba menyadarkannya dengan memberikan we%angan4we%angan suci yang kemudian dikenal sebagai 8Bhagawad *ita9! atau 8+yanyian seorang rohaniwan9. Bhagawad *ita ini men%adi kitab tersendiri yang merupakan intisari dari a%aran4a%aran eda. e%angan suci dari Kresna membuat Ar%una bangkit! dan melangsungkan pertempuran. Akhirnya Bhisma yang men%adi panglima perang Korawa! gugur pada hari kesepuluh dengan siasat Ar%una yang menggandeng Srikandi.
- Kitab Mahabharata adalah salah satu karya besar dari India yang dianggap suci dan paling istimewa bagi pemeluk agama Hindu. Isinya menceritakan tentang perang antara Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan takhta Hastinapura. Kitab Mahabharata disusun oleh Vyasa Krisna Dwipayana di India pada sekitar 400 yang semula ditulis dalam bahasa Sanskerta ini kemudian disalin dalam berbagai bahasa. Di Indonesia, salinan dari berbagai bagian Kitab Mahabharata telah digubah dalam bentuk kakawin berbahasa Jawa Kuno oleh para pujangga ternama sejak akhir abad ke-10. Kitab Mahabharata juga diakui sebagai salah satu wiracarita terpanjang di dunia yang memiliki lebih dari sloka dengan sekitar 1,8 juta ini diperkirakan empat kali lebih panjang daripada Kitab Ramayana. Baca juga Kitab Ramayana Penulis, Isi, dan Kisahnya Pembagian dan isi Kitab Mahabharata Mahabharata merupakan kisah epik yang terbagi ke dalam 18 bagian yang disebut belas parwa ini dikenal dengan sebutan Astadasaparwa asta=8, dasa=10, parwa=kitab. Rangkaian parwa ini menceritakan kronologi peristiwa dalam kisah Mahabharata, yaitu sejak kisah para leluhur Pandawa dan Kurawa, hingga diterimanya Pandawa di surga. Adapun pembagian dan isi Kitab Mahabharata adalah sebagai berikut.
HINDUALUKTA - Secara etimologi Asta Dasa Parwa berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata Asta yang artinya delapan, Dasa yang artinya sepuluh dan Parwa artinya bagian dalam hal ini Kitab Suci Mahabharata. Jadi dengan demikian Asta Dasa Parwa dapat diartikan sebagai delapan belas pembagian Mahabharata. Dari 18 delapan belas parwa bagian memiliki cerita yang berbeda-beda dikarenakan dari 18 parwa sebenarnya menceritakan tentang perang antara Pandawa dan Kurawa. Image; hindualukta Bagian-Bagian Asta Dasa Parwa Delapan belas 18 parwa dalam kitab Mahabharata antara lain adalah Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa, Wirataparwa, Udyogaparwa, Bhismaparwa, Dronaparwa, Karnaparwa, Salyaparwa, Sauptikaparwa, Striparwa Stripalapraparwa, Santiparwa, Anusasanaparwa, Aswamedikaparwa, Asramawasikaparwa, Mosalaparwa, Prasthanikaparwa, dan Swargarohanaparwa. Dari ke 18 parwa tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut 1. Adi Parwa Dalam Kitab Suci Adiparwa isinya banyak bercerita hal-hal yang berkaitan Hindu, seperti misalnya cerita perputaran gunung Mandaragiri, cerita Bagawan Dhomya yang menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, masa kecil Pandawa dan Korawa, cerita tewasnya raksasa Hidimba di tangan Bhimasena, serta cerita Arjuna mendapatkan Dropadi. 2. Sabha Parwa Dalam Kitab Suci Sabhaparwa bercerita tentang pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung untuk main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran selama 1 tahun. 3. Wana Parwa Dalam Kitab Suci Wanaparwa bercerita tentang Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha. 4. Wirata Parwa Dalam Kitab Suci Wirataparwa bercerita tentang masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Dropadi sebagai penata rias. 5. Udyoga Parwa Dalam Kitab Suci Udyogaparwa bercerita tentang persiapan perang keluarga Bharata Bharatayuddha. Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua kelompok. 6. Bhisma Parwa Dalam Kitab Suci Bhismaparwa bercerita tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad GÄ«tÄ. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Resi Bhisma pada hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi 7. Drona Parwa Dalam Kitab Suci Dronaparwa bercerita tentang pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima perang Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona gugur di medan perang karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya, Aswatama. Dalam kitab tersebut juga diceritakan kisah gugurnya Abimanyu dan Gatotkaca. 8. Karna Parwa Dalam Kitab Suci Karnaparwa bercerita tentang pengangkatan Karna sebagai panglima perang oleh Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab tersebut diceritakan gugurnya Dursasana oleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna dengan senjata Pasupati pada hari ke-17. 9. Salya Parwa Dalam Kitab Suci Salyaparwa bercerita tentang pengangkatan Sang Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima. 10. Sauptika Parwa Dalam Kitab Suci Sauptikaparwa bercerita tentang pembalasan dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu ia melarikan diri ke pertapaan Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi pertapa. 11. Stri Parwa Dalam Kitab Suci Striparwa bercerita tentang ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula Dewi Kunti menceritakan kelahiran Karna yang menjadi rahasia pribadinya. 12. Santi Parwa Dalam Kitab Suci Santiparwa bercerita tentang pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi Byasa dan Sri Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran Hindu agar Yudistira dapat melaksanakan kewajibannya sebagai Raja. 13. Anusasana Parwa Dalam Kitab Suci Anusasanaparwa bercerita tentang penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang. 14. Aswamedika Parwa Dalam Kitab Suci Aswamedhikaparwa bercerita tentang pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja Yudistira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja di dunia, kisah kelahiran Parikesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna. 15. Asramawasika Parwa Dalam Kitab Suci Asramawasikaparwa bercerita tentang kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti, Widura, dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi Narada datang membawa kabar bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri. 16. Mosala Parwa Dalam Kitab Suci Mosalaparwa bercerita tentang kemusnahan bangsa Wresni. Sri Kresna meninggalkan kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, Pandawa dan Dropadi menempuh hidup āsanyasinā atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana. 17. Prasthanika Parwa Dalam Kitab Suci Mahaprastanikaparwa bercerita tentang perjalanan Pandawa dan Dropadi ke puncak gunung Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Parikesit, cucu Arjuna. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa kecuali Yudistira, meninggal dalam perjalanan. 18. Swargarohana Parwa Dalam Kitab Suci Swargarohanaparwa bercerita tentang Yudistira yang mencapai puncak gunung Himalaya dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya, yaitu Dewa Dharma.
Uploaded byIDA BAGUS NGURAH YUDISTIRA K 0% found this document useful 0 votes480 views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes480 views3 pagesRingkasan Asta Dasa ParwaUploaded byIDA BAGUS NGURAH YUDISTIRA K Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Sabha Parwa Kitab SABHA PARWA merupakan Parwa kedua dari epos Mahabharata. Diambil dari kata sabha yang berarti pertemuan. Dalam sabha parwa ini terdapat cerita ketika Pandawa diberikan bagian tanah di hutan yang kemudian disana dibangun istana yang diberi nama Indraprastha. Diceritakan bahwa saat Korawa memenuhi undangan dari Pandawa dalam suatu upacara dalam istana Indrarastha, Duryodana dilucuti senjatanya, dan karena di istana itu banyak ilusi maka Duryodana mengira kolam itu adalah lantai dan ia pun terjatuh kekolam tersebut, Drupadipun tertawa melihat Duryodana yang terjatuh. Dari sana lah Duryodana menyimpan dendamnya terhadap Panca Pandawa dan Drupadi. Kemudian atas petunjuk adharma dari Sangkuni, Duryodana diminta untuk mengadakan sidang atau pertemuan yang melibatkan Duryodana dan Yudistira untuk berjudi. Yudistira sangat suka bermain dadu, jadi Sangkuni memanfaatkan kesempatan itu untuk menjebak Yudistira. Lalu diundanglah Panca Pandawa ke dalam istana Hastina. Setelah sampai, mereka disambut dengan baik dan kemudian diajak bermain dadu. Yudistira sebagai wakil Pandawa dan Duryodana sebagai wakil dari Korawa, namun yang bermain bukanlah Duryodana melainkan Sangkuni. Sangkuni dengan liciknya bermain menggunakan dadu yang terbuat dari tulang ayahnya. Dadu itu akan menuruti apapun yang diminta oleh Sangkuni. Untuk mengawali, Yudistira mempertaruhkan prajuritnya, tetapi pada akhirnya ia kalah. Lalu ia mempertaruhkan hartanya, ia juga kalah. Lalu satu persatu dari kerajaan hingga semua adik adiknya ia gunakan sebagai taruhan, namu ia tetap kalah. Hingga akhirnya ia mempertaruhlan dirinya sendiri. Namun apa daya, Yudistira tetap kalah. Untuk yang terakhir Yudistira ingin selesai namun Sangkuni ingin Yudistira tetap bermain. Yudistira pun akhirnya mau dan kemudian ia menggunakan Drupadi sebagai taruhannya, ia juga kalah dalam sesi ini. Duryodana lalu memerintahkan Dursasana untuk memanggil Drupadi untuk datng ke dalam ruang sidang. Dursasana lalu datang ke ruangan Drupadi dan memaksnya untuk datang, namun Drupadi menolak dan akhirnya Dursasna menyeret rambut Drupadi hingga sampai di ruang sidang. Melihat istrinya di perlakukan seperti itu, Bima Sena lalu bersumpah ia akan mematahkan tangannya Dursasana dan darahnya akan ia minum kemudian akan dipakainya untuk menyirami rambutnya Drupadi. Tetapi disana Bima sudah menjadi budak, karena itulah ia tidak bisa berbuat apa apa. Suara tangisan Drupadi memenuhi seisi ruangan para tetua seperti Raja Destrarastra, Bisma, Guru Drona dan yang lainnya tidak bis berkata apa apa. Disana Duryodana memanggil Drupadi untuk duduk di pahanya dan melayaninya, namun Drupadi menolak. Tentu saja Bima sangat marah, ia pun bersumpah akan merobek pahanya Duryodana. Tanpa merasa kasihan, Duryodana meminta agar Dursasana melucuti pakaiannya Drupadi. Dengan senang hati, Dursasana lalu melakukan seperti yang diperintahkan kakaknya. Drupadi tak bisa berbuat apa apa, sambil menangis ia pun memanggil nama " Sri Krisna". Dengan sangat ajaib sari dari Drupadi tidak habis habis,padahal sudah ditarik secara terus menerus oleh Dursasana. Drupadi telah dilindungi oleh Sri Krisna dari rasa malu. Dursasana pun lelah dan menyerah. Drupadi lalu menutup doanya kepada Sri Krisna. Karena Yudistira sudah kalah maka ia dan saudara saudaranya juga istrinya yaitu Drupadi, dihukum untuk pergi ke hutan untuk mengasingkan diri selama 12 tahun, dan memasuki penyamaran selama 1 tahun. Jika pada saat penyamaran mereka ketahuan maka mereka akan mengasingkan diri lagi kehutan selama 12 dan menyamar 1 tahun. Yudistira menerima hukuman itu dengan lapang dada. Demikian yang bisa saya jelaskan, semoga bermanfaat!!! š
jelaskan tentang asta dasa parwa